Sumber
berita adalah detak jantung dari jurnalisme. Kunci agar karir dapat menanjak
terletak pada networking, sehingga penting sekali
bagi para jurnalis untuk menjaga kontak dan hubungan dengan para sumber. Sumber
berita adalah tempat atau dari mana asalnya berita itu diperoleh. Mendapatkan sumber berita tidak hanya mengambil dari suatu situs atau dari suatu gossip yang lagi trending. Banyak
sumber berita yang dapat ditemukan. Pada kenyataannya sumber berita selalu
berpangkal pada manusia dan alam sekitar manusia. Meskipun
demikian tidak semua manusia tepat untuk dijadikan sumber berita.
Seorang
pencari berita akan berusaha mendapatkan suatu peristiwa atau pendapat yang
paling menarik, yang paling penting dan berharga, untuk dijadikan berita.
Menarik, penting dan berharganya suatu peritiwa atau pendapat untuk dijadikan
berita, berkaitan erat dengan perhatian si pembeli berita terhadap bidang
masalah yang dikandungnya. Jadi bagaimana cara mendapatkan sumber berita yang paling ideal?
Menurut saya ini yang paling harus di perhatikan sumber berita. Bukan hanya cara nya saja yang di perhatikan. Cara bisa main copas punya orang saja. Yang paling di perhatikan itu asli, verified, and true story. Banyak di internet atau sosmed yang mengandung berita yang ingin di bicarakan. Tetapi untuk double check saja agar berita iu tidak hoaks, seorang pembicara berita atau jurnalis harus melakukan ini :
1. Observasi Langsung
Sumber ini paling meyakinkan para konsumen berita, karena para jurnalis mengamati secara langsung peristiwa yang terjadi. Terdapat kepercayaan yang besar dari perusahaan media dan konsumen kepada para jurnalis dalam menghimpun fakta melalui observasi.
Sumber ini paling meyakinkan para konsumen berita, karena para jurnalis mengamati secara langsung peristiwa yang terjadi. Terdapat kepercayaan yang besar dari perusahaan media dan konsumen kepada para jurnalis dalam menghimpun fakta melalui observasi.
Sekembalinya dari lapangan, jurnalis juga harus memperdalam
data yang dia dapatkan dari lapangan yang disebut sebagai pre-event. Langkah ini dapat dilakukan dengan yang
disebut sebagai cover both sides di mana suatu
isu bisa melibatkan dua sampai lebih banyak pihak—sekarang bisa disebut juga
sebagai cover all sides. Hal ini dilakukan agar dapat
memverifikasi data yang diperoleh.
2. Narasumber
Narasumber tidak hanya mencakup human sources. Sumber bisa berasal dari catatan,
dokumen, referensi, buku, kliping, dan lain sebagainya yang disebut
sebagai physical sources.
Yang harus diperhatikan saat
mewawancarai narasumber adalah pastikan sumber yang diwawancara itu memenuhi
syarat, seperti kredibel dan dapat dipercaya. Berlaku juga jika mengambil
sumber dari referensi, karena bisa saja sumber referensi itu sudah tidak
relevan karena adanya perkembangan seiringnya waktu.
3. Wawancara
Wawancara pada dasarnya adalah
perbincangan antara dua pihak untuk mendapatkan informasi yang akan disampaikan
kepada publik. Pembicaraan ini merupakan pertukaran informasi yang bisa
memunculkan suatu kebenaran. Kunci
yang harus diingat jurnalis untuk bisa melakukan wawancara yang baik adalah
mendengarkan narasumber dengan baik. Walaupun sudah memiliki daftar pertanyaan
untuk diajukan tetapi ternyata pernyataan narasumber bisa memunculkan
pertanyaan lain.